Alfie (Chelsea Islan) memiliki hidup yang kelam karena Ibunya meninggal secara misterius dan Ayahnya yang bernama Lesmana (Ray Sahetapy) menikah lagi dengan Laksmi (Karina Suwandi) yang sudah memiliki 2 orang anak yaitu Maya (Pevita Pearce) dan Ruben (Samo Rafael). Alfie tidak dekat dengan Ayahnya dan baru menyadari bahwa Ayahnya bangkrut dan sekarat dengan penyakit yang tidak wajar.
Alfie mengunjungi Villa peninggalan keluarga Alfie untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan ia bertemu dengan Laksmi dan kedua anaknya yang memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap Alfie. Perlahan misteri yang menimpa Lesmana mulai terbuka sedikit demi sedikit.
Adegan selama kredit film: Tidak Ada Adegan setelah kredit film: Tidak Ada
Film Rumah Dara (Macabre) meninggalkan kesan yang cukup mendalam bagi saya pribadi. Akting ciamik, "horor" yang kejam dan kotor secara harafiah, serta cerita gila membikin saya menaruh perhatian khusus pada duo sutradara Mo Brothers; salah satunya Timo Tjahjanto. Beberapa film selepas Rumah Dara-nya, yaitu Killers (2014) dan Headshot (2016) konsisten di cerita drama thriller. Sejauh saya tahu, Sebelum Iblis Menjemput (selanjutnya saya sebut SIM) merupakan film pertama Timo bertindak selaku sutradara sendiri tanpa pasangan duonya, Kimo Stamboel.
SIM tidak seperti kebanyakan film horor lokal. Latar yang tidak melulu di tempat yang gelap dan musik yang tidak selalu horor membuatnya berbeda. Tentu dengan naskah dan lakon yang lebih matang. Timo juga berani kerap menampilkan wajah para setan dan iblis dengan gamblang. Jumpscare yang tidak terlalu sering tentu saya apresiasi. Lebih mengutamakan plot untuk membangun jumpscare yang pas merupakan pilihan bijak. Walaupun tetap ada jumpscare yang klise.
Terdapat selipan drama ayah dan anak yang diakhiri dengan adegan gore, khas sutradara. Rating untuk penonton berusia lebih dari 17 tahun bukan karena ada adegan mesum seperti kebanyakan film horor lokal, tetapi lebih karena ada beberapa adegan yang sedikit menjijikkan ditampilkan.
SIM adalah film horor yang saya tonton setelah Hereditary. Mau tidak mau membandingkan kedua film itu sehingga saya bisa melihat kekurangan SIM. Beberapa kali, efek suara teriakan yang amat keras, sepertinya memang disengaja, sangat mengganggu saya sampai harus menutup telinga. Adegan yang harusnya di dalam ruangan tetapi malah muncul air hujan membuat saya bertanya-tanya. Ibu kandung tiri Alfie yang dibacok dengan kapak tidak mati tetapi dipukul dengan senter lalu tak bergerak. Kemudian sewaktu Maya di hutan membawa senter tetapi pagi harinya ia bisa membunuh pacar Ruben dengan palu membuat saya bingung. Detil-detil seperti ini sepertinya luput dari penulis naskah.
Secara keseluruhan SIM merupakan film horor yang layak ditonton oleh para penyuka horor yang tidak biasa. Tidak seperti Hereditary, sayangnya SIM masih terjebak gagasan hitam putih bahwa lakon utama protagonis haruslah menang melawan antagonis!
1 komentar untuk Sebelum Iblis Menjemput
Muamar Rianto -
Kalo di liat dari Trailer hampir mirip Kya film Evil Dead>😁